teks memutar

Total kunjungan

Senin, 15 November 2010

Teknisi Laptop

Saat ini laptop sudah menjadi peralatan yang sangat akrab dengan dunia kerja perkantoran maupun pribadi. Konsekuensinya adalah banyak aspek yang perlu diketahui oleh pengguna maupun teknisi. Ada hal yang sama dan banyak hal yang berbeda antara laptop dengan komputer biasa. Di masa yang akan datang, perkembangan laptop akan sangat pesat. Maka sudah menjadi kebutuhan yang penting dan mendesak untuk setiap pemakai maupun teknisi komputer mempelajari dan menguasai hal-hal teknis laptop. Berbeda dengan komputer destop, komputer jinjing memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien.
Dalam pelatihan ini, akan dipelajari komponen-komponen penting dan detail laptop, cara memperlakukan laptop sebagai sebuah komputer yang ”tidak biasa”, menganalisis kerusakan dan memperbaikinya.
Materi:
1. Teknisi Software:
  • Manajemen hardisk
  • Instalasi sistem operasi & program aplikasi
  • Utility program
2. Teknisi Hardware:
  • Komponen-kmponen laptop
  • Analisis kerusakan
  • Trouble shooting
  • replacement (penggantian) komponen

Teknisi Komputer

Penggunaan perangkat komputer senantiasa tidak lepas dari masalah instalasi program, penambahan dan pengurangan hardware maupun software, kemungkinan terjadinya kerusakan, dan sebagainya. Sebuah instansi atau kantor tidak bisa selamanya bergantung pada pihak ketiga untuk mengatasi masalah tersebut. Akan banyak waktu dan biaya yang keluar apabila suatu instansi bergantung pada pihak ketiga untuk mengatasi berbagai masalah pada perangkat dan kinerja komputer. Maka diperlukan tenaga operasional yang sekaligus memahami masalah teknis komputer.
Program pelatihan ini memadukan materi software dan hardware. Hal-hal yang terkait dengan pemahaman komputer, cara kerja komputer, bagian-bagian komputer, perakitan, analisis kerusakan, serta trouble shooting diajarkan dalam pelatihan ini.
Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan Peserta menguasai aspek hardware maupun software komputer dari dasar, dapat menganalisis kerusakan, serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada komputer.
Materi:
Software:
  1. Manajemen hardisk: pada bagian ini akan dipelajari cara mempartisi harddisk dengan berbagai macam software pendukung serta memformatnya.
  2. Instalasi sistem operasi & program aplikasi:
  • Instal sistem operasi windows
  • Instalasi driver hardware: chipset, sound, VGA, printer.
  • Instal program aplikasi perkantoran dan berbagai macam aplikasi yang lain.
  • Menambah dan menghapus program aplikasi
  • Cloning harddisk (penggandaan tanpa harus instal)
  • dll
3. Utility program, adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan, mengamankan, dan merawat system secara teknis.
  • System Tweeking
  • Mengamankan sistem dari virus
  • Recovery system
  • Penyelamatan data (mengembalikan data yang sudah terhapus)
  • Pengambilan data pada harddisk yang terlanjur sistemnya rusak tanpa melepas harddisk.
  • dll.
Hardware:
  1. Mengenal komponen komputer (input, CPU, output) : mempelajari berbagai macam komponen perangkat komputer nama maupun istilah-istilah teknis, sehingga peserta pelatihan paham dan mengenal komponen komputer.
  2. Perakitan, Merakit berbagai komponen komputer satu persatu sampai menjadi sebuah unit komputer yang siap untuk digunakan.
  3. Trouble shooting, Peserta akan mempelajari berbagai macam permasalahan hardware computer, bagaimana menganalisa dan memperbaikannya.
  • Analisa kerusakan dan perbaikan RAM, VGA, Motherboard.
  • Analisa kerusakan dan perbaikan Haddisk dan CDROM/DVD
  • Analisa kerusakan dan perbaikan printer.

Teknisi Jaringan Linux

Selain jaringan komputer berbasis Windows, jaringan komputer berbasis Linux juga sangat penting bagi sebuah kantor. Beberapa alasan antara lain: menggunakan freeware, dapat dimodifikasi sesuai keinginan, keamanan jaringan lebih bagus dan memiliki kualitas dan kuantitas yang berbeda dibanding jaringan komputer berbasis Windows.
Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan Peserta dapat instalasi, administrasi, sharing menggunakan NFS maupun Samba dan membuat router internet. Sistem berkas jaringan (Network File System, NFS) adalah sebuah terdiri atas beberapa protokol yang digunakan bersama-sama dalam mengakses beberapa sistem berkas memanfaatkan jaringan. Lebih dari 200 vendorkomputer dan jaringan telah dilisensi memanfaatkan Teknologi NFS ini, dan telah dibuat implementasinya pada banyak platform dan sistem operasi. NFS menjadikan klien-klien bisa mengakses berkas yang disimpan di dalam server jaringansexara bersmaan. Sedangkan SAMBA Merupakan program open source yang menyediakan layanan berbagi berkas dan berbagi alat hard copy (print service). Samba yang merupakan aplikasi file server mengizinkan beberapa sumber daya agar dapat digunakansecara bersama-sama oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dimanfaatkan karena memudahkan pengalokasian alamat IP dalam suatu jaringan. Jaringan lokal yang tidak memanfaatkan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika menggunakan DHCP yang dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer terkoneksi dalam jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, DHCP juga memberikan secara otomatis padad default gateway dan DNS server.
Internet pada intinya adalah suatu global network dimana kompuetr-komputer dan jaringan dari yang banyak saling terhubung dan terkoneks satu dengan yang lainnya. Router akan dbutuhkan agar tiap-tiap komputer dalam jaringan bisa mengakses internet dalam waktu bersamaan. Alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang disebut routing. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan lalu lintas data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Materi:
  • Instalasi Linux
  • Perintah Dasar
  • Administrasi User
  • Seting Jaringan
  • Remote sistem dengan SSH
  • Hak akses
  • Network File System (NFS) Samba Server
  • Koneksi Internet Broadband
  • Router Internet
  • DHCP Server
  • Pengawasan Traffic Jaringan

Teknik Jaringan Wireless

Wireless network atau Jaringan nirkabel adalah sitem yang digunakan dalam komunikasi antar sistem komputer dan berbagai macam peralatan teknologi informasi yang tidak menggunakan kabel yang menghububfkan antara peralatan dengan lainnya. Jaringan nirkabel ini dikenal sebagai jaringan telekomunikasi, dan banyak digunakan dalam jaringan komputer baik untuk jarak kurang dari 3 meter (menggunakan bluetooth) maupun pada jarak yang sangat jauh (menggunakan satelit). Bidang ini tidak bisa lepas dengan teknologi informasi, bidang telekomunikasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang termasuk dalam kategori jaringan nirkabel antara lain: Wi-Fi, layanan komunikasi pribadi (PCS), D-AMPS, sistem navigasi global (GPS atau global positioning systems), Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), global system for mobile communications (GSM).
Jaringan nirkabel pada umumnya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem telekomunikasi yang lain dengan berbagai media transmisi tanpa kabel, antara lain: gelombang mikro, gelombang radio, maupun cahaya infra merah.
Program Teknik Jaringan ini merupakan lanjutan dari program jaringan komputer berbasis Windows.
Materi:
  • Pengantar Jaringan WLAN
  • Seting Access Point
  • Seting WLAN Client
  • Setting Hotspot Internet
  • Security Jaringan Wireless
  • Setting Wireless Broadband Router
  • Setting Access Point Client
  • Setting Access Point Bridge

Jaringan Mikrotik

Sistem operasi MikroTik Router merupakan software atau perangkat lunak yang digunakan untuk merubah komputer manjadi sebuah router jaringan yang dapat diandalkan. Sitem ini meliputi berbagai fitur yang dibuat untuk jaringan menggunakan kabel maupun jaringan tanpa kabel (wireless). ISP atau provider hotspot sangat sesuai memanfaatkan teknologi ini. Sebenarnya Mikrotik termasuk salah satu distro linux yang dikhususkan untuk router dengan fitur – fitur yang relatif lengkap, murah dan mudah untuk dikonfigurasi oleh penggunanya. Administrasinya mudah dilakukan melalui Windows application (WinBox). Mikrotik juga dapat diinstal pada personal computer, pada PC yang dijadikan mikrotikpun tidak perlu resource yang cukup besar bila untuk penggunaan standard, misal hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll.) akan lebih baik untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang lebih memadai.
Mikrotik memliki kemampuan antara lain sebagai : Hotspot for Plug-and-Play access, Protocols routing RIP, BGP, OSPF, Statefull firewall, remote winbox GUI admin.
Materi:
  • Pengantar
  • Router Internet
  • DHCP
  • Proxy Server
  • Bandwidth Manager
  • Firewall
  • Monitoring Traffic
  • Bridge
  • Static router
  • Backup and restore setting

Elektronika Dan Monitor

Komputer sebagai produk elektronik tidak dapat dipisahkan dari perangkat elektronik lainnya, seperti monitor baik analog, digital maupun LCD. Pengenalan bagian-bagian pada monitor, kerusakan atau trouble pada monitor juga harus diketahui oleh pemakai komputer, terlebih para teknisi.
Tampilan komputer atau monitor komputer adalah salah satu perangkat keras komputer yang berfungsi menampilkan proses dari sebuah set komputer. Untuk saat ini monitor komputer terdiri dari beberapa jenis, di antaranya: monitor tabung layar cembung, monitor LCD, monitor plasma.
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan Peserta dapat menganalisis dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada monitor dengan berdasar pada ilmu elektronika yang benar.
Materi:
  • Elektronika dasar
  • Pengecekan dan pengukuran komponen
  • Skema block diagram
  • Trouble shooting

Teknisi Jaringan Windows

Pertukaran data antar komputer maupun antar bagian dalam suatu operasional kantor sangat penting. Selain untuk menghemat waktu dan tenaga, juga lebih menjaga akuntabilitas data karena senantiasa on-line dan dapat diakses dari mana saja di dalam kantor.
Pelatihan ini memberikan materi jaringan komputer berbasis Windows dan Windows server. Menggunakan tipe jaringan peer to peer dan client server dengan media transmisi kabel maupun wireless (tanpa kabel). Jaringan berkabel digunakan untuk pertukaran data dalam satu ruangan atau berbeda ruangan. Jaringan komputer tanpa kabel / wireless diperlukan untuk instansi dengan gedung atau kantor yang terpisah. Jaringan wireless tidak memerlukan tarikan kabel yang panjang untuk menghubungkan instansi dengan gedung atau kantor tersebar karena menggunakan gelombang radio.
Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan Peserta dapat membuat analisis kebutuhan jaringan pada suatu kantor, merancang skema jaringan dan membuat jaringan baik menggunakan kabel maupun tanpa kabel / wireless dari tingkat dasar sampai membangun server.
Materi:
Jaringan Windows:
  • pengkabelan
  • setting IP
  • sharing sumber
  • routing internet.
Jaringan Windows Server:
  • Instalasi
  • administrasi
  • sharing dan hak akses
  • intranet (web server, DNS server, FTP server, Email server)
  • routing internet

Minggu, 26 September 2010

Shotokan Karate

PENGENALAN
Shotokan adalah sebuah aliran karate yang dikembangkan oleh Gichin Funakoshi (1868–1957) dan anaknya Gigo Yositaka Funakoshi (1906–1945). Gichin merupakan salah satu master karate yang memperkenalkan karate ke pulau utama jepang pada tahun 1910-an dan 1920-an. Namun, anaknya lah, Gigo Funakoshi, yang lebih banyak berperan mempopulerkan karate. Funakoshi banyak memiliki murid yang melanjutkan perjuangannya mengajarkan karate Shotokan setelah kematiannya di tahun 1957

TEKNIK KARATE SHOTOKAN

Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).
1. Kihon


Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap DAN atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.

2. Kata

Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.


3. Kumite
Kumite secara harfiah berarti “pertemuan tangan”. Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
PERTANDINGAN KARATE
Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :
1. Kumite (perkelahian) putera dan puteri
2. Kata (jurus) putera dan puteri
1. Kumite

Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
2. Kata

Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan kata pilihan atau kata wajib dalam peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dimana dia dapat memperagakan kata pilhan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan kata, para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.


PERKEMBANGAN SHOTOKAN DI INDONESIA

Di tahun 1964, salah seorang mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya bernama Drs. Baud A.D. Adikusumo (Alm). Beliau adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA Shotokan. Ia mulai mengajarkan karate. Melihat banyaknya peminat yang ingin belajar karate, dia mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor seni beladiri Karate di Indonesia. Dan beliau juga pendiri Indonesia Karate-DO (INKADO)
Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut berjasa mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain Bp. Sabeth Mukhsin dari aliran Shotokan, pendiri Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), dan juga dari aliran Shotokan adalah Anton Lesiangi (pendiri Lembaga Karate-Do Indonesia/LEMKARI, yang pada dekade 2005 karena urusan internal banyak anggota Lemkari yang keluar dan dipecat yang kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate club). Kabarnya, perguruan ini sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI.

Teknik Dasar Karate



Mengapa Teknik Dasar Sangat Penting Dalam Karate ?

Mengapa saya selalu disuruh pelatih saya untuk latihan teknik dasar ? Mengapa latihan saya harus selalu melaksanakan
teknik sabuk putih ? Mengapa saya harus latihan teknik ini lagi ? Saya sudah tahu cara melaksanakannya, tetapi
mengapa saya tidak belajar teknik yang lainnya setelah ini ? Padahal pelatih sudah tahu kalau saya telah bisa
melaksanakan teknik dasar yang telah diberikan. "Latihan dasar lagi ?"
Kata-kata tersebut adalah yang sering dirasakan oleh karateka setiap kali latihan. Pada kenyataannya, karateka sudah
bisa merasakan keuntungan dari teknik yang telah dipelajarinya namun kebanyakan teknik yang dikuasai mereka belum
baik dan benar, sehingga pelatih lebih sering melatih teknik dasar dalam karate.
Seperti halnya dalam membangun sebuah rumah. Setelah rumah selesai dimana dinding dan atapnya yang telah
didesain sedemikian rupa, namun dalam pembangunannya tidak memiliki pondasi yang kuat dan benar. Apabila gempa
atau angin puting beliung datang maka dinding dan atap rumah tersebut akan runtuh, sehingga si pemilik rumah tersebut
akan pindah atau harus membangun rumah mereka kembali.
Hal seperti tersebut diatas sama halnya dengan seseorang yang mempelajari karate. Dimana mereka tidak memahami
dan melaksanakan teknik dasar karate dengan baik dan benar secara kontinyu, maka pada saat mereka telah mencapai
tingkatan yang lebih tinggi (kyu) biasanya mereka sudah malas untuk latihan karate dan bahkan meninggalkannya (atau
mempelajari bela diri lainnya). (=BERIBU-RIBU YANG DATANG KE DOJO HANYA BILANGAN YANG TINGGAL).
Haruslah dipahami didalam karate, bahwa mulai dari sabuk putih hingga sabuk coklat adalah masa perkenalan teknikteknik
karate (dan selalu melatih teknik yang telah diberikan); bukan tujuan untuk mendapatkan tingkatan yang lebih
tinggi. Kemudian pada saat telah mencapai sabuk hitam (mulai dari DAN I dst.) adalah masa-masa pemahaman dan
pendalaman terhadap materi karate yang diterima.
Jadi, apabila seseorang yang mempelajari karate maka mereka harus selalu melatih teknik dasar (kihon) secara
kontinyu sampai mereka akan merasakan teknik dasar yang baik dan benar. Apabila teknik dasar telah dikuasai maka
pada saat mereka mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam karate maka mereka tidak akan susah
melaksanakannya/mempelajarinya. Begitu pun halnya untuk pelaksanaan kata dan kumite. Sehingga pada akhirnya
mereka akan mencintai karate sampai usia senja .... K I H O N
===============
PRINSIP TEKNIK DASAR
Teknik menangkis, memukul, membanting dan menendang adalah permulaan dari pelajaran karate serta merupakan
tujuan utamanya. Meski hanya masalah waktu untuk bisa mempelajarinya, penguasaan lengkap dan sempurna mungkin
tidak datang begitu saja, bahkan setelah belajar seumur hidup. Karateka harus mempraktekkannya secara teratur,
dengan konsentrasi dan usaha yang maksimum didalam latihan dari setiap teknik gerakan yang dilaksanakan. Ini pun
belum cukup, dimana didalam pelatihan harus dilakukan secara ilmiah dan dengan cara yang sistematis. Untuk bisa
efektif, latihan yang dilaksanakan harus diselenggarakan atas dasar prinsip-prinsip psikologis dan secara fisik yang
benar. Mungkin akan mengejutkan sebahagian orang setelah mengetahui bahwa teknik-teknik yang telah diciptakan dan
dipelajari melalui latihan yang lama dan praktek berkelanjutan oleh karateka, adalah sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
modern. Dan semakin dipelajari semakin terbukti kebenarannya. Ini bukanlah sebuah ucapan bahwa ada tidaknya soal
tak terpecahkan, tetapi ini harus menunggu lebih lanjut pendalaman mengenai Karate. Perbaikan lebih lanjut dari teknik
karate adalah sungguh mungkin, seperti (ketika teknik-teknik dianalisa dalam satu usaha yang terus menerus untuk
memperbaikinya melalui suatu pendekatan ilmiah). Supaya bermanfaat bagi dari pelatihannya, karateka perlu
mempunyai suatu pemahaman yang baik serta mengikuti point utama, yaitu sebagai berikut :
1. Katachi (= Bentuk )
Bentuk (Katachi) yang benar adalah selalu berhubungan erat dengan prinsip-prinsip dari ilmu fisika dan ilmu gerak.
Syarat utama dari teknik yang benar adalah memiliki keseimbangan yang baik, serta stabilitas yang tinggi dari gerakan
masing-masing bagian tubuh. Karena gerakan-gerakan akan dilakukan dalam rangkaian yang cepat didalam jangka
waktu yang singkat. Ini adalah suatu prinsip dasar dari sebuah teknik karate, karena pukulan dan tendangan hal yang
sangat penting dari seni bela diri karate. Kebutuhan akan keseimbangan yang baik dapat dilihat terutama sekali didalam
menendang, di mana tubuh itu adalah biasanya ditunjang oleh satu kaki. Untuk menahan efek (tenaga balik) yang besar,
ketika suatu pukulan didaratkan, stabilitas semua sambungan di lengan dan tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya
adalah hal yang penting diperhatikan. Dengan berubahnya situasi dan perubahan teknik yang dilakukan, pusat gravitasi
berubah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau belakang. Ini tidak bisa dilaksanakan kecuali jika syaraf dan otot-otot sungguh
terlatih. Berikutnya, berdiri dengan satu kaki jangka waktu yang lama akan membuat kita mudah diserang (terbuka),
maka menyeimbangkan harus terus menerus dilakukan dari satu kaki ke kaki lainya. Karateka harus siap menghindari
dan membalas satu pukulan dan siap untuk serangan yang berikutnya.
2. Kokyo (= Pernafasan )
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:34
Pernafasan dikoordinasikan dalam pelaksanaan suatu teknik, secara rinci, menarik napas (menghirup) ketika
menangkis, menghembuskan ketika memfokuskan (memusatkan) teknik ketika dilaksanakan, dan menarik napas lalu
menghembuskan nya ketika teknik-teknik yang berurutan dilaksanakan. Bernafas harus tidak seragam; ia akan berubah
sesuai dengan perubahan situasi. Ketika menarik napas (mengisi paru-paru penuh denganoksigen), tetapi ketika
membuangnya (menghembuskan) udara tidak dibuang seluruhnya. Biarkan 20 persen tetap didalam paru-paru.
Membuang (menghembuskan) seluruh udara yang ada didalam tubuh akan menyebabkan tubuh lemah sehingga kita
tidak bisa menangkis, bahkan suatu pukulan yang lemah, serta tidak akan mampu untuk melakukan gerakan berikutnya.
3. Kime (= Pemusatan/Pemfokusan)
Tanpa nafas maka tidak akan ada kehidupan. Tanpa "Kime" Karate adalah tak bernyawa. Adalah penting bahwa
karateka harus memahami bahwa semua teknik karate yang harus dilaksanakan dengan kime. Kime adalah
memfokuskan/memusatkan energi mental, pernafasan dan puncak kekuatan secara fisik di dalam suatu titik yang
diserang. Karate bukanlah apa-apa tanpa semua unsur-unsur ini. Kunci dari kime adalah pernafasan. Setiap aktivitas
secara fisik memerlukan teknik bernafas yang benar, yang akan bekerja dengan tubuh bukan melawannya. Geraman
atau erangan tidak akan menghasilkan apa-apa. Seorang karateka harus menggunakan teknik pernafasan dengan
menggabungkannya dengan kekuatan otot (tenaga) untuk menghasilkan daya ledak (kekuatan) yang maksimum
(menghasilkan kekuatan paling yang mungkin kuat). Ada berbagai metoda-metoda tentang teknik pernafasan, tetapi
metode dasar untuk pemula-pemula adalah: 'Satu nafas satu teknik'. Pada waktu rileks (teknik tidak dilakukan) tetapi
kendalikan cara bernafas dengan membuang nafas keluar melalui mulut yang terbuka sedikit, akhir pernafasan dan
bersamaan dengan akhir teknik menutup mulut secara cepat seperti seolah-olah kita mengigit dan secara bersamaan
mengeraskan otot perut, mengkontrasikan (mengeraskan) otot-otot tubuh dan selanjutnya sebelum satu detik rilekskan
otot dan menghirup secara normal. Ketika mengeraskan otot perut, perut harus lurus dan terangkat kedepan.
6. Kiai (= Peledakan Energi / Puncak Semangat)
Kiai itu adalah teriakan akhir suatu teknik yang berbarengan dengan pembuangan nafas sehingga pelaksanaan kime
yang akan memaksimalkan kuasa gerakan. Kiai juga mempunyai pengaruh yang akan mengejutkan lawan dan membuat
mereka tidak bisa membalas. Konsep dari KI adalah di puncak dari semua seni beladiri dan filsafat (Jepang). KI adalah
roh dan energi beserta pertemuan nafas AI pada [suatu] saat dampak. Melakukan kiai adalah sangat penting. Kiai tidak
sekedar suatu sorak atau suara melengking dari kerongkongan. Jika kita menaruh tangan di perut ketika batuk kita akan
merasakan otot-otot perut kita berkontraksi (mengeras). Hal ini sesungguhnya adalah awal dari kiai. Pertama-tama
pahami prinsip-prinsip dan bernafas - Kime seperti dijelaskan diatas - lalu mengabungkannya didalam kiai yang
dilakukan.
7. Power and Speed ( = Kekuatan dan Kecepatan )
Kekuatan dihimpun dari kecepatan. Kekuatan berotot saja tidak akan memungkinkan seseorang untuk ahli seni beladiri,
atau didalam setiap olahraga sebetulnya. Kekuatan kime (pemfokusan/pemusatan tenaga) pada setiap teknik dasar
karate berasal dari konsentrasi kekuatan yang maksimum pada saat waktu benturan (akhir suatu teknik), sangat
tergantung dari kecepatan dari pukulan atau tendangan. Kecepatan dan kekuatan pukulan dari seorang karateka yang
terlatih baik bisa mencapai tiga belas meter per detik dan menghasilkan kekuatan (tenaga setara dengan tujuh ratus
kilogram). Meskipun kecepatan adalah penting, ia tidak bisa efektif tanpa kendali. Kecepatan dan kekuatan dihasilkan
dari pemanfaatan kekuatan dan reaksi. Untuk tujuan ini, satu pengetahuan (pemahaman) dinamika gerak dan
penerapannya adalah sangat penting.
8. Concentration and Relaxation of Power (= Konsentrasi & Rileksasi Tenaga )
Tenaga maksimum adalah konsentrasi kekuatan semua bagian-bagian dari tubuh di target. Tidak hanya mengeraskan
lengan dan kaki-kaki. Dengan kata lain penting adalah mengurangi pengunaan tenaga yang tidak perlu ketika
melaksanakan suatu teknik, akan menghasilkan tenaga yang maksimal ketika diperlukan. Pada dasarnya, kekuatan
tenaga dimulai pada saat kosong (nol), dan pada puncaknya (akhir suatu teknik) menjadi seratus persen (ketika
berbenturan dengan sasaran), dan secepatnya kembali kosong (nol). Merilekskan tenaga tenaga bukan berarti
mengurangi kewaspadaan. Selalu waspada dan bersiap untuk gerakan berikutnya.
9. Strengthening of Muscular Power (= Memperkuat Kekuatan Otot)
Pemahaman (pengetahuan) terhadap teori dan prinsip-prinsip dasar karate, tanpa otot-otot yang kuat, terlatih baik dan
elastis (lentur) untuk melakukan suatu teknik adalah hal yang sia-sia. Memperkuat otot-otot memerlukan pelatihan rutin.
Pengetahuan teori dan prinsip tanpa kekuatan, latihan yang benar, kelenturan otot untuk melakukan suatu teknik adalah
sia-sia (tidak efektif). Adalah sangat penting untuk mengetahui otot yang digunakan untuk melakukan suatu teknik,
melatih otot secara khusus (otot yang spesifik), sangat efektif untuk memperbaiki teknik. Dan sebaliknya, semakin sedikit
otot-otot yang tak perlu yang digunakan, semakin sedikit hilangnya energi. Otot yang bekerja secara penuh dan
harmonis akan menghasilkan teknik-teknik efektif dan kuat. (Irama dan waktu) Didalam setiap cabang olahraga,
kemampuan puncak dari seorang atlit adalah sangat berirama. Hal ini juga berlaku di karate. Irama dan waktu suatu
teknik seperti ritme (beat) didalam musik. Tiga faktor pokok adalah pengunaan tenaga yang benar, kelancaran
(kecepatan) gerak atau perlambatan gerak ketika melaksanakan teknik serta melenturkan dan mengkontraksikan
(mengeraskan) otot. Kemampuan puncak dari seorang atlit bukanlah hanya bertenaga tetapi juga sangat berirama dan
indah/cantik. Mengetahui suatu perasaan (pengertian dari irama dan pemilihan waktu adalah satu cara yang sempurna
untuk mendapat kemajuan di dalam seni karate ).
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:34
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:34

makiwara

Makiwara
Apa itu makiwara ?Makiwara berasal dari dua kata, yaitu "maki" yang berarti bungkusan atau gulungan, dan "wara" yang
berarti jerami. Jadi secara harfiah makiwara berarti dibungkus jerami. Makiwara adalah tiang dari papan yang ditanam
kedalam tanah dimana bagian atasnya dililit jerami sebagai sasaran/target. Menurut sejarahnya Makiwara berasal dari
Okinawa salah satu kota di Jepang.
Kegunaan makiwaraApabila teknik pukulan dilatih tanpa adanya sasaran/target, maka seorang karateka hanya akan
mahir dalam memukul tanpa adanya sasaran atau target. Sehingga jika seorang karateka yang telah mahir dalam teknik
memukul (latihan tanpa makiwara) apakah ia bisa merasakan maai ?
Dengan mempergunakan makiwara seorang karateka bisa melatih fokus (kime), teknik pukulan (termasuk maai),
kecepatan, menguatkan engsel dan persendian tangan.
Sebagian orang menganggap mempergunakan makiwara akan mengalami cidera, hal tersebut adalah salah. cidera
yang dialami adalah karena teknik dan cara melatih pukulan tersebut tidak benar. Apabila teknik pukulan dan
pemasangan makiwara dilakukan dengan benar, maka makiwara sangatlah bermanfaat.
Cara Membuat Makiwara
Bahan :Satu buah Kayu/papan berukuran 4 x 4 inci dengan panjang 8 kaki, diusahakan memiliki ulir (=urat kayu) yang
lurus dan searah dengan panjang kayu/papan (tidak berkelok-kelok).
Dua buah kayu dengan panjang 13 inci (diameter terserah, diusahakan mendekati ukuran tiang)
Paku.
Alat :
Gergaji, Palu, dan cangkul.
Cara pemasangan :Pasang/pakukan 2 buah kayu yang berukuran 13 inci pada tiang dengan jarak 8 inci dan 30 inci dari
ujung tiang. Kedua kayu tersebut dipasang/dipakukan dengan cara berseberangan pada kedua sisi tiang (lihat pada
gambar) yang berguna untuk menahan benturan ketika kayu dipukul. Sebelum ditanam ke tanah sebaiknya kayu
tersebut diberi Pernis atau Cat agar dapat tahan lebih lama dan tidak cepat lapuk.
Untuk sasaran/target apabila tidak ingin memakai jerami dapat dibuat berupa bantalan. Dimana bantalan diisi busa padat
lalu dilapisi kulit atau kalaf (bahan tersebut bisa dibeli ditoko penjual bahan untuk membuat tas dan kursi). Apabila tidak
ada bisa mempergunakan kantong-kantong bekas yang bahannya terbuat dari kulit/kalaf.
Ketebalan bantal sebaiknya 2 inci dengan lebar yang sama dengan lebar tiang.
Tanam tiang kedalam tanah kira-kira 3 sampai 4 kaki atau tergantung seberapa tingginya makiwara dari permukaan
tanah. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa jarak antara permukaan tanah dengan kayu yang dipasang
melintang pada tiang adalah minimal 6 inci. Penimbunan harus dicampur dengan batu agar lebih kuat.
Melatih beberapa teknik pukulan dengan mempergunakan makiwara
Gichin Funakoshi mengatakan "pukullah dengan pinggul mu bukan dengan tangan mu !", ini berarti bahwa pukulan yang
dilakukan berawal dengan pinggul yang memutar sekitar 2-3 inci ke depan lalu baru diikuti dengan tangan.
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:26
1. Mae Ken TsukiKetika akan memukul dengan teknik Mae Ken Zuki, pastikan arah pukulan sejajar dengan makiwara.
Pukullah makiwara secara cepat dan kuat dengan arah yang lurus menuju makiwara.
2. Gyaku TsukiGyaku Tsuki adalah teknik pukulan yang paling umum dipraktekkan pada makiwara. Ketika memukul
apapun sasaran/target dipastikan bahwa lengan dikunci sehingga menciptakan penembusan maksimum ke dalam
sasaran makiwara.
Pergelangan tangan yang lemah dan cara berdiri (kuda-kuda) yang tidak benar sewaktu melaksanakan teknik pukulan
tidaklah efektif, sehingga akan mengakibatkan cedera dan frustrasi.
3. Shuto UchiShuto uchi adalah bentuk pukulan lain yang dapat dengan mudah dilatih pada makiwara. Ini adalah satu
hal yang baik sebab dapat melatih sisi lain pada tangan.
Pastikan bahwa pukulan dilakukan dengan tepi dari tangan dan tidak dengan jari (khususnya kelingking). Ini sangat
penting untuk menciptakan tegangan dengan melenturkan dimana tangan terbuka sehingga akan menguatkan jari-jari .
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:26

Sejarah Karate

Sejarah Karate
Sejarah karate sampai saat ini tidak begitu jelas, sehingga untuk mengetahuinya sedikit banyak harus mempercayai dari
cerita dan legenda.
Ilmu bela diri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ada, hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan
purbakala antara lain: kapak-kapak batu, lukisan-lukisan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak dan
panah.
Bela diri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Namun
sejak pertambahan penduduk dunia semakin meningkat, maka gangguan yang datang dari manusia mulai timbul
sehingga keinginan orang untuk menekuni ilmu bela diri semakin meningkat.
Tersebutlah pada 4.000 tahun yang lalu, setelah Sidartha Gautama pendiri Budha wafat, maka para pengikutnya
mendapat amanat agar mengembangkan agama Budha keseluruh dunia. Namun karena sulitnya medan yang dilalui,
maka para pendeta diberikan bekal ilmu bela diri. Misi yang ke arah Barat ternyata mengembangkan ilmu Pangkration
atau Wrestling di Yunani. Misi keagamaan yang berangkat ke arah Selatan mengembangkan semacam, pencak silat
yang kita kenal sekarang ini. Salah satu misi yang ke Utara menjelajahi Cina menghasilkan kungfu (belakangan di abad
XII, kungfu dibawa oleh pedagang Cina dan Kubilai Khan ke negara Majapahit di Jawa Timur).
Dari Cina rombongan yang ke Korea menghasilkan bela diri yang kemudian kita kenal dengan Taekwondo. Dari Korea
ternyata rombongan tidak dapat meneruskan perjalanan ke Jepang, tetapi berhenti hanya sampai di kepulauan Okinawa.
Tidak berhasil masuknya rombongan ke Jepang, karena di Jepang saat itu sudah mengembangkan ilmu bela diri Jujitsu,
Judo, Kendo dan ilmu pedang (Kenjutsu).
Menurut sejarah sebelum menjadi bagian dari Jepang, Okinawa adalah suatu wilayah berbentuk kerajaan yang bebas
merdeka. Pada waktu itu Okinawa mengadakan hubungan dagang dengan pulau-pulau tetangga. Salah satu pulau
tetangga yang menjalin hubungan kuat adalah Cina. Hasilnya Okinawa mendapatkan pengaruh yang kuat akan budaya
Cina.
Sebagai pengaruh pertukaran budaya itu banyak orang-orang Cina dengan latar belakang yang bermacam-macam
datang ke Okinawa mengajarkan bela dirinya pada orang-orang setempat. Yang di kemudian hari menginspirasi nama
kata seperti Jion yang mengambil nama dari biksu Budha. Sebaliknya orang-orang Okinawa juga banyak yang pergi ke
Cina lalu kembali ke Okinawa dan mengajarkan ilmu yang sudah diperoleh di Cina.
Pada tahun 1477 Raja Soshin di Okinawa memberlakukan larangan pemilikan senjata bagi golongan pendekar. Tahun
1609 Kelompok Samurai Satsuma dibawah pimpinan Shimazu Iehisa masuk ke Okinawa dan tetap meneruskan
larangan ini. Bahkan mereka juga menghukum orang-orang yang melanggar larangan ini. Sebagai tindak lanjut atas
peraturan ini orang-orang Okinawa berlatih Okinawa-te (begitu mereka menyebutnya) dan Ryukyu Kobudo (seni senjata)
secara sembunyi-sembunyi. Latihan selalu dilakukan pada malam hari untuk menghindari intaian. Tiga aliranpun muncul
masing-masing memiliki ciri khas yang namanya sesuai dengan arah asalnya, yaitu : Shurite, Nahate, dan Tomarite.
Seni bela diri karate pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”.
Namun demikian pada akhirnya Okinawa-te mulai diajarkan ke sekolah-sekolah dengan Anko Itosu (juga mengajari
Gichin Funakoshi) sebagai instruktur pertama. Dan tidak lama setelah itu Okinawa menjadi bagian dari Jepang, sehingga
membuka jalan bagi karate masuk ke Jepang. Gichin Funakoshi ditunjuk mengadakan demonstrasi karate di luar
Okinawa bagi orang-orang Jepang.
Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate Moderen dilahirkan di Shuri, Okinawa, pada tahun 1868, Funakoshi belajar
karate pada Azato dan Itosu. Setelah berlatih begitu lama, pada tahun 1916 (ada yang pula yang mengatakan 1917)
Funakoshi diundang ke Jepang untuk mengadakan demonstrasi di Butokukai yang merupakan pusat dari seluruh bela
diri Jepang saat itu.Selanjutnya pada tahun 1921, putra mahkota yang kelak akan menjadi kaisar Jepang datang ke
Okinawa dan meminta Funakoshi untuk demonstrasi. Bagi Funakoshi undangan ini sangat besar artinya karena
demonstrasi itu dilakukan di arena istana. Setelah demonstrasi kedua ini Funakoshi seterusnya tinggal di Jepang. Agar
Karate lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang, maka Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote = Tangan
China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong). Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang
pertama adalah ‘Kara’ dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ berarti
‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong”.
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
- Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti memukul, menendang, dan menangkis.
- Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
- Kumite, yaitu latihan laga atau bertarung.
Selama di Jepang pula Funakoshi banyak menulis buku-bukunya yang terkenal hingga sekarang. Seperti "Ryukyu
Kempo : Karate" dan "Karate-do Kyohan". Dan sejak saat itu klub-klub karate terus bermunculan baik di sekolah dan
universitas.
Gichin Funakoshi selain ahli karate juga pandai dalam sastra dan kaligrafi. Nama Shotokan diperolehnya sejak
kegemarannya mendaki gunung Torao (yang dalam kenyataannya berarti ekor harimau). Dimana dari sana terdapat
banyak pohon cemara ditiup angin yang bergerak seolah gelombang yang memecah dipantai. Terinspirasi oleh hal itu
Funakoshi menulis sebuah nama "Shoto" yang berarti kumpulan cemara yang bergerak seolah gelombang, dan "Kan"
yang berarti ruang atau balai utama tempat muridnya-muridnya berlatih.
Simbol harimau yang digunakan karate Shotokan yang dilukis oleh Hoan Kosugi (salah satu murid pertama Funakoshi),
mengarah kepada filosofi tradisional Cina yang mempunyai makna bahwa ’’harimau tidak pernah
tidur’’. Digunakan dalam karate Shotokan karena bermakna kewaspadaan dari harimau yang sedang
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:24
terjaga dan juga ketenangan dari pikiran yang damai yang dirasakan Gichin Funakoshi ketika sedang mendengarkan
suara gelombang pohon cemara dari atas Gunung Torao.
Sekalipun Funakoshi tidak pernah memberi nama pada aliran karatenya, murid-muridnya mengambil nama itu untuk dojo
yang didirikannya di Tokyo sekitar tahun 1936 sebagai penghormatan pada sang guru. Shotokan adalah aliran karate
yang mempunyai ciri khas beragam teknik lompatan (seperti Enpi, Kanku Dai, Kanku Sho dan Unsu), gerakan yang
ringan dan cepat. Membutuhkan ketepatan waktu dan tenaga untuk melancarkan suatu teknik.
Gichin Funakoshi percaya bahwa akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk menguasai manfaat dari KATA. Dia
memilih kata yang yang terbaik untuk penekanan fisik dan bela diri. Yang mana mempertegas keyakinannya bahwa
karate adalah sebuah seni daripada olah raga. Baginya kata adalah karate.
Lalu pada tahun 1949 Japan Karate Association (JKA) berdiri dengan Gichin Funakoshi sebagai instruktur kepalanya.
Gichin Funakoshi meninggal pada tanggal 26 April 1957.
Saat ini di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate adalah Japan Karate-Do Federation (JKF). Dan
organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (World Karate Federation), (dulu dikenal dengan nama
WUKO - World Union of Karate-Do Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang
mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan olah raga bela diri
Karate yang bersifat Non-Contact, berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang Full Contact.
Pada saat ini karate dapat dibagi menjadi dua (2) aliran; yaitu aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional
lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sedangkan aliran olah raga lebih menumpukan jiwa sportifitas dan
teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.
(Disadur dari berbagai sumber)
WWW.INKANASBKT.CO.CC
http://inkanasbkt.co.cc Menggunakan Joomla! Generated: 27 September, 2010, 16:24